Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2013

Jangan Menangis Ibu...

Hari ini tepat seminggu almarhum ayah pergi, namun tak banyak yang berubah dari penghuni rumah ini. Kakak perempuanku sudah kembali ke Bandung untuk bekerja, kakak laki-lakiku kembali pada kesibukannya menyusun skripsi, dan Ibu... tetap terlihat tegar, tak pernah kulihat ada air mata yang jatuh dari wajah cantiknya, tak pernah kulihat ada raut wajah yang sendu, ia tetap dengan canda tawanya yang selalu menghibur kami, padahal kami tahu ibu sangat mencintai ayah dan tak pernah kudengar keluh kesahnya saat merawat ayah, tapi mengapa saat ayah pergi senyumnya tak pernah pudar? apakah hanya aku saj a yang merasa terluka saat ayah pergi? entahlah... Kulihat ibu terduduk di kursi taman seraya melantunkan asma'ul husna dengan suara khasnya seperti biasa, tangannya sibuk menjahit bajuku yang robek karena kenakalanku memanjat pohon kemarin lusa. "Bu, kok rumah ini jadi sepi ya gak ada ayah " sambil memeluk ibu dari belakang. "Semua orang pasti akan ada gilirannya unt

Analisis Linguistis Prefix UN- pada kata 'Unmood'

Akhir-akhir ini saya kerap mendengar dan melihat sebuah kata dalam bahasa Inggris, yaitu ‘ unmood ’, yang dipakai di dalam dunia maya, terutama pada  social media  seperti  Twitter  atau  Instagram . Sebelumnya saya tidak negitu memperhatikan sampai salah seorang mahasiswa saya menanyakan tentang hal ini. Ia mempertanyakan apa sebenarnya makna dari  unmood ,  part of speech  serta aturan gramatikalnya. Tanpa saya sadari, ternyata saya mulai tertarik untuk membahas dan menganalisis ‘terminology’  unmood  ini lebih dalam. Secara sederhana, kata  unmood  sendiri memang bukanlah sebuah kata dalam bahasa Inggris yang baku. Dalam kamus  Oxford  atau  Merriam-Webster  kita tidak akan menemukan kata  unmood  ini. Sebagai akibatnya, secara sederhana pula kita dapat menyimpulkan bahwa  unmood  bukanlah sebuah kata dalam bahasa Inggris. Mungkin ada usaha untuk membuat kata ini menjadi diterima kedalam bahasa Inggris sebagai sebuah  new coinage , atau sebuah kata baru yang diterima oleh masy

Jilbab Hati

Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya. Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab, “Insyaallah. Yang penting hati dulu yang berjilbab.” Sudah banyak orang yang menanyakannya maupun menasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.Hingga di suatu malam…Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas di pinngir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ia tidak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat jjuga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.“Assalamualaikum, saudariku..”“Wa alaikumsalam.. Selamat datang, saudariku.”“Terima kasih. Apakah ini surga?” Wanita

I think dream is...

Mimpi memang harus diperjuangkan hingga titik darah penghabisan karena mimpilah yang membuat kita bertahan hidup meski nafas penderitaan tengah tersengal-sengal namun dengan mimpi itulah kita masih punya secerca harapan. ketika mimpi terhadang badai dan memaksa kita untuk pindah haluan tapi bukan berarti mimpi itu sirna tapi mungkin tuhan menyiapkan jalan lain untuk sampai ke tempat tujuan. Do'a bukanlah tumpuan agar mimpi itu tercapai tapi usahalah yang menentukan apakah pantas kita mendapatkan mimpi itu. sekecil apapun mimpi itu ALLAH maha mendengar, kejar dan laksanakan!