Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

Puisi | Potret Negeriku

Untuk pagi yang aku rindukan Manakala matahari beringsut dari timur Yang cahayanya hadirkan harapan Pada embun yang setia menyambut Pada pepohonan yang lelap bersama rembulan Kubuka jendela namun tak kudapati yang kuminta Apalah gunanya mentari jika semua gelap gulita Jutaan anak kelaparan Jutaan anak hidup dalam kebodohan Jutaan ibu mati dalam perjuangan Jutaan bapak tak mengaku sebagai bapak Inikah potret negeriku yang hampir tumbang? Yang moralnya terkikis dan terbuang Sedang tiang iklan para punggawa berdiri kokoh menjulang Yang jiwa patriotnya tumbuh saat dekat peluang Ya, peluang jadi pemimpin gadungan Orang miskin paling mulia di negeri ini Teristimewa yang miskin ilmu dan agamanya Rupiahmu mampu taklukan mereka Atas janji-janji demokrasi klise Sudahlah, jangan kausebut-sebut lagi demokrasi yang mati dibunuh keserakahan itu Arwahnya sudah tenang bersama mimpi-mimpi perindu keadilan Aku benci pada pagi yg suguhkan pilu Aku rindu pagi yang dulu yang mungkin tak sempat dirasakan ge

Apa yang patut aku cemburui?

Apa yang lebih indah dari mendo'akan secara diam-diam? Bahkan yang namanya selalu kausebut dalam do'a tak pernah menyebut namamu walau dalam mimpinya. Lalu, apa yang lebih sakit dari mantra 'semoga' yang tak pernah berbuah nyata? Tapi inilah adanya, aku masih disini dengan rintihan rindu yang menyayat kalbu, dengan beban asmara yang tak pernah dipikul bersama, tapi.. Aku menikmatinya. Lima tahun silam kita pernah berdua di penghujung sore, menyaksikan sang surya yang kembali ke peraduan. Kau bilang itu sangat indah, bagiku tidak. Andaikan ada 48 jam dalam sehari, dimana aku bisa menghabiskan waktu bersamamu lebih lama, pastilah aku lebih bahagia. Kita terpenjara dalam istilah 'teman'. Baiklah, apa yang buruk dari pertemanan? Tidak ada, kecuali sejak mata itu menikam logika ini, sejak kata dan lakumu berbentuk perhatian yang berlebih dari seorang yang hanya bergelar 'teman'. Hari demi hari kuhabiskan sembari berangan jauh lewati batas nyata. Angan

Tentang diri

Bayangan mereka mengkilap bak permata di mataku, berjalan dengan gagahnya dan penuh wibawa. Pandangan mereka elok terjaga, tak pernah kulihat mata itu genit memandang ikhwan non mahram dan tutur katanya lembut namun tegas dengan lantangnya menyiarkan islam. Merekalah orang-orang yang aku kagumi. "Hai Pecundang! Mau apa kau ada di dunia ini?" Katanya  "Untuk menjadi hamba Allah" Jawabnya "Hamba Allah kau bilang? adakah Hamba Allah yang masih lalai mengerjakan kewajibannya!"Bentaknya "Aku akan berubah" Sahutnya. "Lalu adakah Hamba Allah yang masih membenci orang tuanya?" Kembali ia bertanya "Aku akan berubah dan mengubur benci ini dengan seiring waktu" Sangkalnya "Kau Hamba Allah yang acuh terhadap sunah rasulmu, benarkah" Tanyanya dengan dagu terangkat "Benar, tapi aku akan berubah" jawabnya dengan lirih Setelah puluhan pertanyaan dilontarkan, dengan berlinang air mata ia kembali bertany

Aku tahu ini bukan jaminan

Hari ini seperti hari hari biasanya, aku bangun-sekolah-pulang-makan-tidur dan berulang-ulang seterusnya, kalaupun ada kegiatan lain mungkin tak ada yang hebat. Hanya ada sesuatu yang berbeda, aku bersama benda asing yang akhirnya kujadikan kawan untuk bersekolah; kerudung. Jangan pikir bahwa aku berkerudung dan aku baik. Tidak. Aku masih bongkar-pasang, kalau sudah pulang sekolah ya... aku lepas, buat apa panas-panasan. "Aku mau berkerudung di sekolah dulu, masih belajar" begitu bisikku kalau hendak melepas kerudung. Bahkan, kerudungku tak ubahnya kerudung kekecilan. Entahlah, aku tidak tahu ukuran yang benar kalau berkerudung, yang penting tertutup. Kadang kalau melihat cewek yang rambutnya di hias dan di gaya-gayain sedemikian rupa rasanya ingin kusudahi saja berkerudung seperti ini. Tapi, tekadku untuk memperbaiki diri selalu menyelamatkan kerudungku. Pada suatu siang, aku hendak berangkat ke bioskop bersama temanku, tentu saja tanpa kerudung. Kemudian a

Tanpa Judul lagi.

Seperti yang kau bilang: Sahabat Selamanya Tapi kisah kita ini sedikit lucu sahabat... Kita bersama tapi tak saling mengenal Tak saling mengetahui. Kau biarkan aku menjelma bak detektif Yang kau beri petunjuk; Petunjuk rancu Hanya untuk mengetahui keadaanmu sekarang Hanya untuk mengenali duka yang tersimpan Aku tak ingin memaksamu membongkar duka Untuk kau bagi kepadaku... Aku tahu pundakmu cukup kuat untuk menanggung sendiri Tapi ketahuilah.. Mata, hati, dan telingaku selalu menunggu untuk kau sentuh Dengan segala yang tercurah Jika hadirku tak bisa menjadi pelipur gundahmu cukup doaku yang memelukmu dari kejauhan Ana uhibbuki fillah <3 Sekartini Pamungkas.

Nikah?

"Anak muda menilai pernikahan itu kayak ngeliat gunung dari jauh; keliatannya indah, padahal kalo dilihat dari deket banyak liku-liku & jalan terjal" - Ust. Zaky Mirza Beberapa diantara kawan fb pasti ada yang udah mulai risau soal jodoh kan? Kenapa mesti dibikin galau? Emangnya ukh/akh udah siap banget nikah? Hihi :p emang sih kalo liatin orang pacaran itu indah banget rasanya, dua insan yg bersatu karena persamaan tapi kadang pas putus alesannya karena perbedaan *eh. Tapi sob, katanya sih nikah itu gak segampang pacaran, jangankan ngejalanin pernikahannya buat komitmennya aja masih banyak yang ogah-ogahan *bener apa bener? Sob, nikah itu butuh persiapan yg mateng, bukan cuma modal duit buat akad dan hajatan loh tapi juga ilmu dan mental. Ilmu apa nih? Tentu ilmu ihwal suami-isteri, hak dan kewajibannya, mesti tau juga tauladannya rasul dalam berumah tangga ya sob jangan sampe udah nikah tapi si istri gak mau melayani suami dan suami gak mau nafkahin gegara gak ngerti h

Bangga menjadi perempuan :)

Pernahkah kita malu dilahirkan sebagai perempuan? Pernahkah terlintas rasa sesal dalam diri kita, karena kita adalah perempuan yang terbatas gerak geriknya dari pada lelaki? Kalau itu pernah terlintas, baiknya mulai saat ini kita buang jauh-jauh perasaan tidak berguna tersebut! Bahkan sebaliknya, kita harus lebih bangga karena kita terlahir sebagai perempuan. Banyak hal yang bisa kita raih, bisa tercipta dari tangan kita, bisa terwujud dengan kesungguhan kita, yang tidak dapat sama sekali dilakukan oleh kaum laki-laki. Anggapan jelek tentang perempuan bisa dibilang berawal dari kisah pembunuhan Qabil atas sauadaranya, Habil. Hal itu dilakukan karena memperebutkan saudara perempuan mereka. Sebelum itu, ketika Hawa terhasut iblis untuk melanggar aturan Allah ketika di surga, kemudian menyebabkan dirinya dan suaminya, Adam, diturunkan ke bumi oleh Allah sebagai hukuman atas perbuatan mereka. Dari situ banyak yang beranggapan bahwa kaum perempuan hanya bisa memperburuk keadaan. Bahkan

Kicauan 01

Someone who is really loves you will never give up with "NO" answer. He will always live his life with shadows of you even he has made any relationship with another girl, he neither forget nor throw memories about you.

Leadership

  Wahai saudaraku bedahlah dadamu! Masukannlah lahar membara Memacu Mencambuk Membakar semangat dirimu Mengubah dunia, membakar cinta Campakan segala penyakit wahan Karena kekuatan hanya berjodoh dengan keberanian Sedangkan kelemahan hanya pantas bersanding dengan Sang Pengecut. Bagi sang pemimpin dunia adalah lahan perjuangan Disini hanya ada lahan bagi mereka yang kuat Tidak berlaku sedu sedan Tak juga tangis dan ratapan Yang lemah akan tersungkur Sang pengecut tergusur dan melacur Wahai manusia dengan sayap malaikat Kepakan sayapmu Robek dan hancurkan segala tiran Gubahlah dunia dengan amalmu Sinari zaman dengan imanmu Tebarkanlah seloka cinta Agar cahaya membagi rindu Damai direguk tak kenal puas Tapi, itu pun kalau engkau kuat! Di dadamu menyala Shultonan Nasiron La ilaha illallah Tauhid!

Jangan Menangis Ibu...

Hari ini tepat seminggu almarhum ayah pergi, namun tak banyak yang berubah dari penghuni rumah ini. Kakak perempuanku sudah kembali ke Bandung untuk bekerja, kakak laki-lakiku kembali pada kesibukannya menyusun skripsi, dan Ibu... tetap terlihat tegar, tak pernah kulihat ada air mata yang jatuh dari wajah cantiknya, tak pernah kulihat ada raut wajah yang sendu, ia tetap dengan canda tawanya yang selalu menghibur kami, padahal kami tahu ibu sangat mencintai ayah dan tak pernah kudengar keluh kesahnya saat merawat ayah, tapi mengapa saat ayah pergi senyumnya tak pernah pudar? apakah hanya aku saj a yang merasa terluka saat ayah pergi? entahlah... Kulihat ibu terduduk di kursi taman seraya melantunkan asma'ul husna dengan suara khasnya seperti biasa, tangannya sibuk menjahit bajuku yang robek karena kenakalanku memanjat pohon kemarin lusa. "Bu, kok rumah ini jadi sepi ya gak ada ayah " sambil memeluk ibu dari belakang. "Semua orang pasti akan ada gilirannya unt

Analisis Linguistis Prefix UN- pada kata 'Unmood'

Akhir-akhir ini saya kerap mendengar dan melihat sebuah kata dalam bahasa Inggris, yaitu ‘ unmood ’, yang dipakai di dalam dunia maya, terutama pada  social media  seperti  Twitter  atau  Instagram . Sebelumnya saya tidak negitu memperhatikan sampai salah seorang mahasiswa saya menanyakan tentang hal ini. Ia mempertanyakan apa sebenarnya makna dari  unmood ,  part of speech  serta aturan gramatikalnya. Tanpa saya sadari, ternyata saya mulai tertarik untuk membahas dan menganalisis ‘terminology’  unmood  ini lebih dalam. Secara sederhana, kata  unmood  sendiri memang bukanlah sebuah kata dalam bahasa Inggris yang baku. Dalam kamus  Oxford  atau  Merriam-Webster  kita tidak akan menemukan kata  unmood  ini. Sebagai akibatnya, secara sederhana pula kita dapat menyimpulkan bahwa  unmood  bukanlah sebuah kata dalam bahasa Inggris. Mungkin ada usaha untuk membuat kata ini menjadi diterima kedalam bahasa Inggris sebagai sebuah  new coinage , atau sebuah kata baru yang diterima oleh masy

Jilbab Hati

Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya. Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab, “Insyaallah. Yang penting hati dulu yang berjilbab.” Sudah banyak orang yang menanyakannya maupun menasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.Hingga di suatu malam…Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas di pinngir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ia tidak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat jjuga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.“Assalamualaikum, saudariku..”“Wa alaikumsalam.. Selamat datang, saudariku.”“Terima kasih. Apakah ini surga?” Wanita

I think dream is...

Mimpi memang harus diperjuangkan hingga titik darah penghabisan karena mimpilah yang membuat kita bertahan hidup meski nafas penderitaan tengah tersengal-sengal namun dengan mimpi itulah kita masih punya secerca harapan. ketika mimpi terhadang badai dan memaksa kita untuk pindah haluan tapi bukan berarti mimpi itu sirna tapi mungkin tuhan menyiapkan jalan lain untuk sampai ke tempat tujuan. Do'a bukanlah tumpuan agar mimpi itu tercapai tapi usahalah yang menentukan apakah pantas kita mendapatkan mimpi itu. sekecil apapun mimpi itu ALLAH maha mendengar, kejar dan laksanakan!